Perlunya Mengenal Aktif dan Pasif Income bagi Shutterstock Contributor


Assalamu'alaikum Sobat Desain,
Semenjak kenal dan merasakan asyiknya punya penghasilan tambahan dari shutterstock, saya semakin yakin dan semangat untuk mengali lebih dalam sumber penghasilan online yang sangat cocok bagi kita sebagai desainer grafis, illustrator dan vector artist. 

Sejak saat itu saya mulai membaginya menjadi 2 kategori income berdasarkan cara mencarinya atau cara mendapatkannya, yaitu aktif income dan pasif income.
  • Aktif Income, merupakan sebuah cara dimana kita mencari income secara aktif dan hasilnya langsung terasa.
    Kategori income ini biasanya kita bekerja gk boleh santai, alias ada yang nugguin yaitu klien dan deadlinenya, juga revisi dan permintaan tambahan jika ada.
    Hasilnya langsung terasa sesaat setelah pekerjaan selesai, karena biasanya bayarannya pun dengan angka yang lumayan.
  • Pasif Income, merupakan sebuah cara dimana kita mencari income secara pasif dan hasilnya tidak langsung terasa dan membutuhkan waktu serta upaya yang konsisten dalam jangka  menengah hingga jangka panjang.
    Kategori income ini biasanya kita bekerja secara santai, malah memang sangat dianjurkan untuk tidak ngoyo atau tidak merasa dipaksa seperti halnya aktif income.
    Kenapa demikian?! Jawabannya agar tidak cepat jenuh yang berakibat mengurangi kualitas bahkan kuantitas hasil kerja.
Dari 2 kategori tersebut, perkenankan saya merekomendasikan sumbernya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengetahuan yang saya kutip dari para senior di bidang desain grafis dan freelancing.

Sumber Penghasilan Aktif Income, kita bisa mencarinya dengan cara:
  1. Mempromosikan skill kita di social media, 
    Seperti: facebook profil, facebook fanpage, instagram, youtube, twitter, linkedin dan berbagai sosial media lainnya yang mungkin bisa saja ada yang baru nantinya.
    Kita bisa mempromosikannya secara gratis di linkup pertemanan, follower atau subscriber kita, maupun berbayar melalui fb ads, google adwords dan lain-lain jika berani berinvestasi lebih.
  2. Memajang portfolio online,
    Seperti: behance, elance, dribble, deviant art dan berbagai situs sejenis.
    Tidak menutup kemungkinan ada calon klien yang mencari desainer, illustrator dan vector artist, dan jika portfolio kita cocok dengan style yang mereka cari, maka terikatlah hubungan kerja sama sebagai sumber penghasilan aktif income tersebut.
  3. Mengikuti kontes desain,
    Seperti: 99designs, designcrowd, sribu dan situs sejenis.
    Disini kita mengikuti sebuah kontes dari pihak yang dinamakan contest holder, mereka adalah orang-orang yang biasanya membutuhkan logo, maskot, dan asset grafis lainnya dengan menyeleski desain, yang terbaiklah yang terpilih, biasanya harganya sedang hingga tinggi dalam setiap kontesnya.
    Berdasarkan pengalaman orang-orang yang bermain disana, sekali kita menang kontes, klien tersebut akan nyaman dan ingin bekerjasama jangka panjang dengan kita.
  4.  Join di freelance marketplace,
    Seperti: fiverr, freelancer, sribulancer, peopleperhour dan situs sejenis.
    Situs-situs ini mempertemukan kita dengan klien-klien kita, biasanya kita cukup membuat akun dan membuka semacam lapak jasa yang di fiverr di sebut dengan gigs, buatlah tampilan profil atau cover gigs (lapak jasa) yang profesional di sertai contoh karya yang pernah kita kerjakan, maka calon klien pun akan tertarik jika mereka membutuhkan jasa kita tesebut.
    Bagi saya fiverr masih yang terbaik sebagai situs freelance marketplace.
    Saya sangat merekomendasikan Anda untuk mempelajari fiverr sebagai sumber income aktif kita.
    "Kamu bisa mengikuti Kelas Fiverr yang di Mentori oleh sahabat saya Yoko Bomb atau klik disini."
Demikianlah cara mencari sumber penghasilan aktif income.
Dan berikut ini adalah cara kita mendapatkan penghasilan pasif income.

Sumber Penghasilan Pasif Income, kita bisa mencarinya dengan cara:
  1. Join di situs microstock agency,
    Seperti: shutterstock, dreamstime, 123rf, adobestock, canstock, depositphoto dan situs sejenis.
    Cara ini adalah cara favorit saya dan mungkin beberapa teman pembaca blog ini sudah mengalaminya ya.
    Disini yang dijual adalah lisensi dari karya kita baik itu illustrasi vector, fotografi ataupun footage dan copyright atau hak ciptanya tetap milik kita. Seru banget ya, dan kita bisa sebar karya kita (meski gambarnya sama) di situs ini, selama tidak menjadi exclusive contributor.
    Semua situs microstock di atas adalah non-exlusive  kecuali dreamstime, itu pun pilihan, kita tetap bisa menjadi non-exclusive dan jual karya di banyak situs microstock.
    Untuk teman-teman yang baru mulai, saya sangat merekomendasikan shutterstock dan dreamstime karena hasilnya lebih cepat saya rasakan dibanding microstock lain.
    "Jika teman-teman belum mencoba bisa daftar shutterstock (klik disini) dan dreamstime (klik disini)."
  2. Join creative marketplace,
    Seperti: envanto dan creative market.
    Situs ini mirip microstock, namun harganya lebih tinggi, kualitas harus bagus dengan seleksi masuk yang terbilang ketat.
    Asset grafis yang dijual pun biasanya dalam bentuk bundle, seperti rangkaian set logo atau font, yang lain akan cenderung tertolak.
    Bagi kamu yang tetantang untuk jualan asset grafis disini silahkan mencoba ya, banyak juga yang berhasil kok.
    Seperti Mas Rian Rahardi, Bang Rio Purba, Om Virgiawan Listanto dan masih banyak lagi desainer tanah air yang berhasil di platform tersebut.
  3. Join print on demand,
    Seperti: teespring, teepublic, zazzle dan situs sejenis.
    Situs ini menjual karya kita dalam bentuk  tertanam di merchandise seperti kaos, topi, tas dan lain-lain.
    Disebut print on demand atau POD karena kita dibayar per permintaan cetak. 
  4. Join ready made logo marketplace,
    Seperti: logoground dan brandcrowd.
    Disini yang dijual adalah copyrightnya sekali jual, beli putus, sekali terbeli kita sudah tidak boleh menglaim itu karya kita lagi, tapi kita dibayar mahal untuk ini.
    Kisaran harga terendah $150 per logo plus copyrightnya, bisa di set lebih tinggi hingga ribuan dollar jika kita memang percaya diri.
    Oh iya, katanya logoground dan brandcrowd adalah tempat dimana pemain 99designs menjual kembali logo yang di tolak oleh klien atau kalah saat kontes, tentunya dengan perubahan agar lebih unik dan aman dari masalah hak cipta.
    Jadi logo kita yang kalah saat kontes atau ditolak klien bisa di berdayakan atau dijual kembali di situs ini. Asyik ya!
Nah dengan demikian sudah kenal ya teman-teman dengan aktif dan pasif income bagi shutterstock contributor, microstock lainnya atau pun desainer grafis yang freelance maupun yang bekerja dengan perusahaan.

Saya sarankan jika kita masih muda dan masih kuat, kita layak mencoba tempat-tempat tersebut untuk membangun multiple streams of income sejak dini. Mumpung wadahnya ada, mumpung sedang eranya kita naik daun, maka kita perlu mengoptimalkan kesempatan tersebut ya!

Demikian dari saya, semoga info tersebut bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih atas waktunya!

Salam dari sahabatmu,
Erwin Wirapratama

Rekomendasi Terkait:
Ilmu ini bisa kamu terapkan untuk JUAL FOOTAGE di Shutterstock loh [Klik Disini]

Comments

  1. ya sangat membantu ulasannya, saya juga sedang menerapkan beberapa. terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, terimakasih telah berkunjung mas 😊Semoga berhasil dalam penerapannya 👍

      Delete

Post a Comment